Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah mengumumkan bahwa enam warga Jawa Barat telah dites positif COVID-19, termasuk satu yang meninggal di Kabupaten Cianjur yang sebelumnya diklaim oleh Departemen Kesehatan tidak COVID-19 positif. Ia mengatakan bahwa ada Enam kasus positif covid-19 termasuk Kasus 1 dan Kasus 2 yang merupakan penduduk Depok, satu warga Cianjur yang meninggal, dua kasus di Bekasi yang merupakan istri dan anak dari pasien Cianjur, satu kasus di Bandung dan satu pasien di Cirebon yang telah menjadi korban. menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Sunan Gunung Jati. Ridwan kamil menjelaskan saat sedang pers pada wartawan. Tidak jelas apakah empat kasus lain itu merupakan 4 di antara 117 kasus yang diumumkan oleh Departemen Kesehatan pada hari Minggu.
Ketika kasus penyakit coronavirus (COVID-19) yang dikonfirmasi meningkat di Indonesia, pemerintah Jawa Barat telah bergerak untuk menguji secara proaktif mereka yang diduga memiliki virus tetapi tidak menunjukkan gejala. Laboratorium Kesehatan Jawa Barat - ang merupakan pusat rujukan nasional untuk tuberkulosis -akan melakukan tes berkoordinasi dengan Laboratorium Mikrobiologi dan Parasitologi Universitas Padjadjaran dan Laboratorium Institut Teknologi Nanoscience dan Nanoteknologi Bandung. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan laboratorium berada pada "tingkat keamanan hayati dua" pada hari Minggu. Dia menambahkan bahwa tes COVID-19 proaktif akan diprioritaskan untuk orang yang diawasi, diidentifikasi sebagai mereka yang mungkin membawa virus tetapi tidak menunjukkan gejala.
Pemerintah juga akan memprioritaskan pemeriksaan pada kelompok paramedis yang telah merawat pasien positif COVID-19 dan kemudian berpotensi mengekspos pekerja asing di Karawang. Kami juga akan menguji keluarga pasien sehingga kami dapat mendeteksi virus, ridwan kamil juga mengatakan Mudah-mudahan, tidak ada dari mereka yang akan dites positif covid-19. Ridwan kamil mengatakan pemerintah telah membeli test kit COVID-19 pada bulan Februari dari negara tetangga "dengan hubungan yang baik" dengan Indonesia karena kit pengujian yang terbukti baik belum tersedia di dalam negeri. Dia mengatakan kit tes menghasilkan hasil dalam waktu lima jam, sehingga petugas medis akan dapat menanggapi dengan cepat untuk setiap kasus. Pada hari Minggu, Indonesia telah mencatat 117 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi dan lima kematian akibat penyakit ini. Delapan orang telah pulih setelah menerima perawatan medis, menurut pemerintah. Kasus-kasus ini tersebar di provinsi-provinsi di Indonesia, termasuk Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Banten, Bali, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Barat.
Pemerintah Jawa Barat telah mengalokasikan dua gelombang pendanaan untuk tanggapan coronavirus dari dana penanggulangan bencana regional, satu sebesar Rp 24 miliar (US $ 1,6 juta) dan yang lainnya Rp 50 miliar. Alokasi tersebut memprioritaskan pengadaan peralatan kesehatan, termasuk peralatan perlindungan diri dan alat bantu pernapasan, yang akan didistribusikan ke rumah sakit di seluruh provinsi. Ridwan kamil juga mengatakan bahwa sepertiga dari dana tersebut digunakan untuk membeli alat tes, yang akan digunakan untuk menguji ribuan orang tanpa gejala. Ketika ada eskalasi, kita bisa langsung memeriksanya, ”kata Ridwan.
Penyebaran virus corona menyebar dengan cepat karena memang adanya kontak banyak orang dnegan seseorang yang sudah terpapar virus corona, oleh karena itu pemerintah jawa barat menghimbau masyarakat untuk tidak keluar rumah jika memang tidak perlu. Bahkan sekolah-sekolah di jawa barat di liburkan selama 14 hari, dengan catatan siswa tetap belajar melalui e learning. Langkah yang diambil pemerintah memang untuk menghindari terjadinya penyebaran virus corona.
Ketika kasus penyakit coronavirus (COVID-19) yang dikonfirmasi meningkat di Indonesia, pemerintah Jawa Barat telah bergerak untuk menguji secara proaktif mereka yang diduga memiliki virus tetapi tidak menunjukkan gejala. Laboratorium Kesehatan Jawa Barat - ang merupakan pusat rujukan nasional untuk tuberkulosis -akan melakukan tes berkoordinasi dengan Laboratorium Mikrobiologi dan Parasitologi Universitas Padjadjaran dan Laboratorium Institut Teknologi Nanoscience dan Nanoteknologi Bandung. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan laboratorium berada pada "tingkat keamanan hayati dua" pada hari Minggu. Dia menambahkan bahwa tes COVID-19 proaktif akan diprioritaskan untuk orang yang diawasi, diidentifikasi sebagai mereka yang mungkin membawa virus tetapi tidak menunjukkan gejala.
Pemerintah juga akan memprioritaskan pemeriksaan pada kelompok paramedis yang telah merawat pasien positif COVID-19 dan kemudian berpotensi mengekspos pekerja asing di Karawang. Kami juga akan menguji keluarga pasien sehingga kami dapat mendeteksi virus, ridwan kamil juga mengatakan Mudah-mudahan, tidak ada dari mereka yang akan dites positif covid-19. Ridwan kamil mengatakan pemerintah telah membeli test kit COVID-19 pada bulan Februari dari negara tetangga "dengan hubungan yang baik" dengan Indonesia karena kit pengujian yang terbukti baik belum tersedia di dalam negeri. Dia mengatakan kit tes menghasilkan hasil dalam waktu lima jam, sehingga petugas medis akan dapat menanggapi dengan cepat untuk setiap kasus. Pada hari Minggu, Indonesia telah mencatat 117 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi dan lima kematian akibat penyakit ini. Delapan orang telah pulih setelah menerima perawatan medis, menurut pemerintah. Kasus-kasus ini tersebar di provinsi-provinsi di Indonesia, termasuk Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Banten, Bali, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Barat.
Pemerintah Jawa Barat telah mengalokasikan dua gelombang pendanaan untuk tanggapan coronavirus dari dana penanggulangan bencana regional, satu sebesar Rp 24 miliar (US $ 1,6 juta) dan yang lainnya Rp 50 miliar. Alokasi tersebut memprioritaskan pengadaan peralatan kesehatan, termasuk peralatan perlindungan diri dan alat bantu pernapasan, yang akan didistribusikan ke rumah sakit di seluruh provinsi. Ridwan kamil juga mengatakan bahwa sepertiga dari dana tersebut digunakan untuk membeli alat tes, yang akan digunakan untuk menguji ribuan orang tanpa gejala. Ketika ada eskalasi, kita bisa langsung memeriksanya, ”kata Ridwan.
Penyebaran virus corona menyebar dengan cepat karena memang adanya kontak banyak orang dnegan seseorang yang sudah terpapar virus corona, oleh karena itu pemerintah jawa barat menghimbau masyarakat untuk tidak keluar rumah jika memang tidak perlu. Bahkan sekolah-sekolah di jawa barat di liburkan selama 14 hari, dengan catatan siswa tetap belajar melalui e learning. Langkah yang diambil pemerintah memang untuk menghindari terjadinya penyebaran virus corona.
Langkah yang dilakukan pemerintah untuk meminimalisir penyebaran corona
4/
5
Oleh
admin